Rabu, 26 Maret 2014

The Conclution of Mobile Computing Effects to Education Computing Progress

In the mobile computing digital era has many roles in improving the quality in world of education. Because it could help and facilitate the day-to-day learning. The capabilities and characteristics of mobile computing also allows the distance learning process to be more effective and efficient and get better result. Even according to M. Mukhopadhay M., 1992 “Globalization has triggered a shift in education from to-face education conventional to more open education.

Many developed countries already implementing mobile computing technology in teaching and learning process. For example, mobile computing in developed countries is learning together in their education, or called collaborative learning, has been proven to improve test score and reduce dropouts by 22%. Mobile technology has found a way to be able to perform collaborative learning, in wich various students can discuss in the web forum to make database together, about anything based their location each other. In France, the project “Flexible Learning” has been applied to the system of education. It is reminiscent of Ivan Illich forecast early 70s on “Education without school (Deschooling Socieiy)”. Meanwhile in developing countries like Malaysia, “Problem Based Learning” with mobile learning technology or M-Learning is said still new in terms of its implementation. For Harvard Medical School project, ArcStream Solutions was hired to develop solutions based on the Palm OS mobile platform that facilitates communication between students and faculty, and which provide detailed program information. Florida State University College of Medicine is used to develop a solution ArcStream Clinical Data Collection System ( CDC ) which allows students to take and edit patient reports . But development continued in order to obtain good results for the quality of education in Indonesia .

The advantages of mobile computing :
  • The use of e-books to be efficient in the learning process.
  • Being less expensive because of the lack of accommodation for buildings, school supplies, and    transportation.
  • Academic students can be controlled by the parents.
Disadvantages of mobile computing :
  • The storage capacity of mobile computing technology becomes a problem
  • Depending on the sophistication of the Internet and mobile devices
  • In terms of psychology, socialization or interaction of neighbor will be reduced this will result in people tend to be apathetic.

Selasa, 25 Maret 2014

AGENT PADA SISTEM TERDISTRIBUSI

Definisi Agent
Software Agent adalah entitas perangkat lunak yang didedikasikan untuk tujuan tertentu yang memungkinkan user untuk mendelegasikan tugasnya secara mandiri, selanjutnya software agent nantinya disebut agent saja. Agen bisa memiliki ide sendiri mengenai bagaimana menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu atau agenda tersendiri. Agen yang tidak berpindah ke host lain disebut stationary agent. Definisi agen yang lebih rinci, ditinjau dari sudut pandang sistem, adalah obyek perangkat lunak yang :

1. Diletakan dalam lingkungan eksekusi
2. Memiliki sifat sebagai berikut :
  • Reaktif, dapat merasakan perubahan dalam lingkungannya dan bertindak sesuai perubahan tersebut.
  • Autonomous, mampu mengendalikan tindakannya sendiri
  •  Proaktif, mempunyai dorongan untuk mencapai tujuan
  • Bekerja terus menerus sampai waktu tertentu

3. Dapat mempunyai sifat ortogonal sebagai berikut :
  • Komunikatif, dapat berkomunikasi dengan agen yang lain.
  • Mobile , dapat berpindah dari satu host ke host yang lain
  • Learning, mampu menyesuaikan diri berdasarkan pengalaman sebelumnya
  • Dapat dipercaya sehingga menimbulkan kepercayaan kepada end user.


Karakteristik dari Agent :
  1. Autonomy : Agent dapat melakukan tugas secara mandiri dan tidak dipengaruhi secara langsung oleh user, agent lain ataupun oleh lingkungan (environment). Untuk mencapai tujuan dalam melakukan tugasnya secara mandiri, agent harus memiliki kemampuan kontrol terhadap setiap aksi yang mereka perbuat, baik aksi keluar maupun kedalam [Woolridge et. al., 1995]. Dan satu hal yang penting yaitu mendukung autonomy dan masalah intelegensi (intelligence) dari agent.
  2. Intelligence, Reasoning, dan Learning : Setiap agent harus mempunyai standar minimum untuk bisa disebut agent, yaitu intelegensi (intelligence). Dalam konsep intelligence, ada tiga komponen yang harus dimiliki: internal knowledge base, kemampuan reasoning berdasar pada knowledge base yang dimiliki, dan kemampuan learning untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.
  3. Mobility dan Stationary : Khusus untuk mobile agent, dia harus memiliki kemampuan yang merupakan karakteristik tertinggi yang dia miliki yaitu mobilitas. Berbeda dengan stationary agent. Tetapi keduanya tetap harus memiliki kemampuan untuk mengirim pesan dan berkomunikasi dengan agent lain.
  4. Delegation : Sesuai dengan namanya dan seperti yang sudah kita bahas pada bagian definisi, agent bergerak dalam kerangka menjalankan tugas yang diperintahkan oleh user. Fenomena pendelegasian (delegation) ini adalah karakteristik utama suatu program disebut agent.
  5. Reactivity : Karakteristik agent yang lain adalah kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan adanya perubahan informasi yang ada dalam suatu lingkungan (enviornment). Lingkungan itu bisa mencakup: agent lain, user, informasi dari luar, dsb [Brenner et. al., 1998].
  6. Proactivity dan Goal-Oriented : Sifat proactivity boleh dibilang adalah kelanjutan dari sifat reactivity. Agent tidak hanya dituntut bisa beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, tetapi juga harus mengambil inisiatif langkah penyelesaian apa yang harus diambil [Brenner et. al., 1998]. Untuk itu agent harus didesain memiliki tujuan (goal) yang jelas, dan selalu berorientasi kepada tujuan yang diembannya (goal-oriented).
  7. Communication and Coordination Capability : Agent harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan user dan juga agent lain. Masalah komunikasi dengan user adalah masuk ke masalah user interface dan perangkatnya, sedangkan masalah komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan agent lain adalah masalah sentral penelitian Multi Agent System (MAS). Bagaimanapun juga, untuk bisa berkoordinasi dengan agent lain dalam menjalankan tugas, perlu bahasa standard untuk berkomunikasi. Tim Finin [Finin et al., 1993] [Finin et al., 1994] [Finin et al., 1995] [Finin et al., 1997] dan Yannis Labrou [Labrou et al., 1994] [Labrou et al., 1997] adalah peneliti software agent yang banyak berkecimpung dalam riset mengenai bahasa dan protokol komunikasi antar agent. Salah satu produk mereka adalah Knowledge Query and Manipulation Language (KQML). Dan masih terkait dengan komunikasi antar agent adalah Knowledge Interchange Format (KIF).

Software Agent bisa diklasifikasikan sebagai :
1. Desktop Agent
Yaitu agent yang hidup dan bertugas dalam lingkungan Personal Computer (PC), dan berjalan diatas suatu Operating System (OS). Yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah:
  • Operating System Agent
  • Application Agent
  • Application Suite Agent
2. Internet Agent
Yaitu agent yang hidup dan bertugas dalam lingkungan jaringan Internet, melakukan tugasnya yaitu memanage informasi yang ada di Internet. Yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah :
  • Web Search Agent
  • Web Server Agent
  • Information Filtering Agent
  • Information Retrieval Agent
  • Notification Agent
  • Service Agent
  • Mobile Agent

Sumber :
http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.0

Link Berkaitan :
Link 1
Link 2
Link 3
Link 4

Senin, 17 Maret 2014

KOMUNIKASI DATA

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.



Secara umum ada dua jenis komunikasi data, yaitu :
  • Melalui Infrastruktur Terestrial, Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL), Frame Relay, VPN MultiService dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
  • Melalui Satelit, Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.

Komponen Komunikasi Data :
  • Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data.
  • Penerima, adalah piranti yang menerima data.
  • Data, adalah informasi yang akan dipindahkan.
  • Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data.
  • Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan.

Tujuan Komunikasi Data :
  • Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah yang besar secara effisien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari satu tempat ke tempat yang lain.
  • Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukungnya dari jauh (remote computer use).
  • Memungkinkan penggunaan sistem komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol (baik sentralisasi maupun desentralisasi).
  • Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer.
  • Mengurangi waktu untuk pengolahan data.
  • Mendapatkan data langsung dari sumbernya (mempertinggi kehandalan).
  • Mempercepat penyebarluasan informasi.

Sumber :
http://bheta.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/31998/2+Komunikasi.pdf
http://tiyosaputro100.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_data


Link berkaitan :
Link 1
Link 2
Link 3
Link 4

Selasa, 11 Maret 2014

SISTEM TERDISTRIBUSI

Definisi Sistem Terdistribusi

  • Kumpulan komputer autonom yang terhubung melalui sistem jaringan komputer dan dilengkapi dengan sistem software tedistribusi untuk membentuk fasilitas komputer terintegrasi.
  • Suatu sistem dimana beberapa komputer pada suatu jaringan saling berkomunikasi, berkoordinasi, dan bekerja sama dengan cara saling bertukar pesan (messages).
  • Sebuah sistem yang tersusun oleh dua atau lebih komputer dan memiliki koordinasi proses melalui pertukaran pesan sinkron atau asinkron.
  • Sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi memori atau clock dan terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi, yaitu melalui Local Area Network ataupun melalui Wide Area Network.

Contoh Sistem Terdistribusi :

  1. Internet, global jaringan interkoneksi computer yang berkomunikasi melalui IP (Internet Protocol) Protocol.
  2. Intranet, jaringan teradministrasi terpisah dengan batasan pada kebijakan keamanan local.
  3. Mobile dan komputasi diberbagai tempat, laptops, PDA, mobile phone, printers, peraltan rumah, dll.
  4. World Wide Web (www), sistem untuk publikasi dan akses sumber daya dan layanan melalui Internet.
  5. Network File System (NFS). (Arsitektur untuk mengakses sistem file melalui jaringan).
  6. GPS (Global Positioning System).


Sumber :