Selasa, 25 Maret 2014

AGENT PADA SISTEM TERDISTRIBUSI

Definisi Agent
Software Agent adalah entitas perangkat lunak yang didedikasikan untuk tujuan tertentu yang memungkinkan user untuk mendelegasikan tugasnya secara mandiri, selanjutnya software agent nantinya disebut agent saja. Agen bisa memiliki ide sendiri mengenai bagaimana menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu atau agenda tersendiri. Agen yang tidak berpindah ke host lain disebut stationary agent. Definisi agen yang lebih rinci, ditinjau dari sudut pandang sistem, adalah obyek perangkat lunak yang :

1. Diletakan dalam lingkungan eksekusi
2. Memiliki sifat sebagai berikut :
  • Reaktif, dapat merasakan perubahan dalam lingkungannya dan bertindak sesuai perubahan tersebut.
  • Autonomous, mampu mengendalikan tindakannya sendiri
  •  Proaktif, mempunyai dorongan untuk mencapai tujuan
  • Bekerja terus menerus sampai waktu tertentu

3. Dapat mempunyai sifat ortogonal sebagai berikut :
  • Komunikatif, dapat berkomunikasi dengan agen yang lain.
  • Mobile , dapat berpindah dari satu host ke host yang lain
  • Learning, mampu menyesuaikan diri berdasarkan pengalaman sebelumnya
  • Dapat dipercaya sehingga menimbulkan kepercayaan kepada end user.


Karakteristik dari Agent :
  1. Autonomy : Agent dapat melakukan tugas secara mandiri dan tidak dipengaruhi secara langsung oleh user, agent lain ataupun oleh lingkungan (environment). Untuk mencapai tujuan dalam melakukan tugasnya secara mandiri, agent harus memiliki kemampuan kontrol terhadap setiap aksi yang mereka perbuat, baik aksi keluar maupun kedalam [Woolridge et. al., 1995]. Dan satu hal yang penting yaitu mendukung autonomy dan masalah intelegensi (intelligence) dari agent.
  2. Intelligence, Reasoning, dan Learning : Setiap agent harus mempunyai standar minimum untuk bisa disebut agent, yaitu intelegensi (intelligence). Dalam konsep intelligence, ada tiga komponen yang harus dimiliki: internal knowledge base, kemampuan reasoning berdasar pada knowledge base yang dimiliki, dan kemampuan learning untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.
  3. Mobility dan Stationary : Khusus untuk mobile agent, dia harus memiliki kemampuan yang merupakan karakteristik tertinggi yang dia miliki yaitu mobilitas. Berbeda dengan stationary agent. Tetapi keduanya tetap harus memiliki kemampuan untuk mengirim pesan dan berkomunikasi dengan agent lain.
  4. Delegation : Sesuai dengan namanya dan seperti yang sudah kita bahas pada bagian definisi, agent bergerak dalam kerangka menjalankan tugas yang diperintahkan oleh user. Fenomena pendelegasian (delegation) ini adalah karakteristik utama suatu program disebut agent.
  5. Reactivity : Karakteristik agent yang lain adalah kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan adanya perubahan informasi yang ada dalam suatu lingkungan (enviornment). Lingkungan itu bisa mencakup: agent lain, user, informasi dari luar, dsb [Brenner et. al., 1998].
  6. Proactivity dan Goal-Oriented : Sifat proactivity boleh dibilang adalah kelanjutan dari sifat reactivity. Agent tidak hanya dituntut bisa beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, tetapi juga harus mengambil inisiatif langkah penyelesaian apa yang harus diambil [Brenner et. al., 1998]. Untuk itu agent harus didesain memiliki tujuan (goal) yang jelas, dan selalu berorientasi kepada tujuan yang diembannya (goal-oriented).
  7. Communication and Coordination Capability : Agent harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan user dan juga agent lain. Masalah komunikasi dengan user adalah masuk ke masalah user interface dan perangkatnya, sedangkan masalah komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan agent lain adalah masalah sentral penelitian Multi Agent System (MAS). Bagaimanapun juga, untuk bisa berkoordinasi dengan agent lain dalam menjalankan tugas, perlu bahasa standard untuk berkomunikasi. Tim Finin [Finin et al., 1993] [Finin et al., 1994] [Finin et al., 1995] [Finin et al., 1997] dan Yannis Labrou [Labrou et al., 1994] [Labrou et al., 1997] adalah peneliti software agent yang banyak berkecimpung dalam riset mengenai bahasa dan protokol komunikasi antar agent. Salah satu produk mereka adalah Knowledge Query and Manipulation Language (KQML). Dan masih terkait dengan komunikasi antar agent adalah Knowledge Interchange Format (KIF).

Software Agent bisa diklasifikasikan sebagai :
1. Desktop Agent
Yaitu agent yang hidup dan bertugas dalam lingkungan Personal Computer (PC), dan berjalan diatas suatu Operating System (OS). Yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah:
  • Operating System Agent
  • Application Agent
  • Application Suite Agent
2. Internet Agent
Yaitu agent yang hidup dan bertugas dalam lingkungan jaringan Internet, melakukan tugasnya yaitu memanage informasi yang ada di Internet. Yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah :
  • Web Search Agent
  • Web Server Agent
  • Information Filtering Agent
  • Information Retrieval Agent
  • Notification Agent
  • Service Agent
  • Mobile Agent

Sumber :
http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.0

Link Berkaitan :
Link 1
Link 2
Link 3
Link 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar